Sabtu, 13 Oktober 2018

Yuk ke Psikolog

Kesehatan mental tugas dan tanggung jawab siapa? (mental health bagian kedua)
Kesehatan mental, sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Tdk lah orang dikatakan sehat secara paripurna jika tdk sehat secara fisik, mental,dan sosial. Secara umum masih banyak tantangan bagi kami, praktisi, dan aktifis kesehatan mental untuk menjawab tantangan ini. Bagaimana mengenalkan dan meningkatkan kepedulian masyarakat tentang kesehatan mental. Bukan perkara gampang terutama terkait menghapus stigma negatif tentang orang dengan gangguan jiwa (odgj), orang dengan skizofrenia (ods), dan atau orang dengan bipolar(odb). Bahkan sekedar menyadarkan bahwa kesehatan mental adalah penting untuk diperhatian dan dijaga, itu jg tdk semudah yg dibayangkan. Terutama terkait Stigma bahwa orang orang konsul ke psikolog atau ke psikiater adalah orang gila. Padahal jika kita berhasil dengan kita membuka wawasan bahwa setiap warga itu normal memeriksakan kejiwaannya kepada praktisi. Ini adalah salah satu langkah pencegahan yg luar biasa terhadap gangguan gangguan yg lebih serius dan berat. Jadi ini adalah kerja keras kita bersama. Tidak hanya psikolog saja. Tdk akan tuntas problem ini, perlu kerja sama lintas disiplin ilmu, dan lintas sektor. Seperti kerja sama praktisi, pemerintah, lsm, dan seluruh lingkup masyarat hingga tingkatan terkecil (keluarga) . Selamat hari kesehatan mental ðŸ˜Š
Salam sehat jiwa
seri tulisan khusus untuk memperingati hari kesehatan metal sedunia 10 oktober 2018
Ema Zati Baroroh., M. Psi., psikolog

(praktisi, psikolog klinis, psikolog smpit al mumtaz kota Pontianak, Kal-Bar)

https://www.facebook.com/ema.zati?__tn__=%2CdC-R-R&eid=ARDaOHUzGRDyC2Dgaxz47YQwSswElSvk5BM_MLJhJdH368Opru-FzKx-ZrTrXp3o6K-PtQ5_CGYSZLmz&hc_ref=ARTs_taK1AA-ycYFmh360jx9gOl_BdEclzxNk8Ab7Y9bbVQVgNop5KaXAJXe0yxJTpc&fref=nf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar